Bagi seorang mahasiswa S3, dalam hal akademik, pertanyaan-pertanyaan seperti, “Riset sudah sampai mana?”, “Sudah publish paper belum?”, atau “Sudah publish di mana?” tentu saja jauh lebih relevan dibanding pertanyaan seperti “IP (indeks prestasi) semester ini berapa?”. S3 atau PhD adalah research-based degree atau tahapan sekolah yang tujuan utamanya memang melatih kemampuan meneliti seseorang. Namun di tempat kami, pertanyaan tentang IP masih sangat relevan karena menentukan keberlangsungan beasiswa.

Program PhD di departemen kami ini memang unik. Seorang mahasiswa S3 harus menyelesaikan sejumlah mata kuliah dengan bobot total sebanyak 30 SKS (dari total bobot PhD 43 SKS). Kata ‘menyelesaikan’ berarti ‘lulus’, berdasarkan sistem penilaian yang ada di tabel berikut ini.

Sistem penilaian yang berlaku di KAU (sumber: https://engineering.kau.edu.sa/Content-135-EN-1978)

Dalam praktik yang sejauh ini saya rasakan, mahasiswa S3 baru lulus jika mendapat nilai minimal C. Jika belum lulus, mahasiswa biasanya diberi nilai ‘IC’ (yang bermakna incomplete) untuk sementara dan biasanya diberi kesempatan untuk menempuh ujian ulang di semester yang berbeda. Jadi, kuliah-kuliah ini bukan hanya formalitas belaka yang mahasiswanya dijamin lulus. Faktanya, sudah ada beberapa kolega saya yang mendapatkan nilai IC ini.

Selain itu, kuliah-kuliah ini juga sangat menyita waktu. Beberapa mata kuliah memiliki requirement yang sangat banyak, mencakup (seperti) ujian tengah semester, ujian akhir semester, term paper, dan tugas presentasi. Karena sebab inilah saya pribadi merasa belum terlalu bisa mengerjakan riset dengan optimal dan akibatnya pertanyaan-pertanyaan PhD di atas belum bisa saya jawab. Di tahap mengambil mata kuliah ini, pertanyaan “IP semester ini berapa?” yang sejatinya kurang terlalu penting justru jadi sangat relevan karena ini ikut menentukan keberlanjutan beasiswa. “S3 rasa S1”, begitu kelakar yang sering saya utarakan ke kolega-kolega, hehe.

Dan di semester tiga saya di KAU (spring semester 2021) ini, alhamdulillah mendapatkan kejutan kecil berupa IP full (5 dari 5). Seumur-umur menjadi menjadi mahasiswa, baru kali ini mendapatkan IP yang perfect, hehe. Semester ini saya cuma mengambil dua mata kuliah: EE720 (Electromagnetic Compatibility and Power Quality) dan EE725 (Dielectric Phenomena in High Voltage Equipments), karena hanya dua ini yang ditawarkan departemen.

Transkrip nilai semester tiga

Sebuah hiburan kecil, namun patut disyukuri. Anyhow, hidup harus terus berlanjut, masih ada tiga mata kuliah lagi yang harus saya tempuh. Setelah itu, ujian komprehensif menanti. Baru setelah itu saya bisa mengerjakan tesis dengan tenang. Tuntutan publikasi terus membayangi untuk membuktikan kalau saya benar-benar mahasiswa S3 :).