Saya pernah memposting tulisan mengenai beasiswa pascasarjana di King Abdulaziz University (KAU) di sini. Di situ saya mencantumkan komponen apa saja yang masuk beasiswa. Karena KAU berada di Arab Saudi, tentu semua komponen beasiswa diberikan dalam mata uang Saudi Riyal (SAR). Nah, apabila seluruh komponen beasiswa tersebut ditotal dan kemudian dikonversi ke rupiah jadinya berapa? Simak kalkulasinya di tulisan ini.

Sejauh yang saya tahu, semua mahasiswa asing di Saudi menerima beasiswa dari Pemerintah Saudi melalui universitas tempat studinya. Berapa jumlah mahasiswa asing di Saudi? Saya tidak tahu persis jumlahnya. Yang jelas, tidak sedikit. Bukan hanya puluhan atau ratusan, mungkin mencapai ribuan, wallahu a’lam. Di Universitas Islam Madinah saja, saya pernah mendapat info bahwa tidak kurang dari 1000 mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa untuk studi di sana.

Yang istimewa dari beasiswa yang diberikan Pemerintah Saudi adalah sifatnya yang benar-benar gratis. Maksudnya gratis adalah tidak ada ikatan dengan Pemerintah Saudi dan tidak ada kewajiban penerima beasiswa untuk “mengabdi” kepada Pemerintah Saudi setelah lulus. Tidak ada pula kewajiban untuk mempromosikan Saudi dan tidak juga menyebut-nyebut kebaikan Pemerintah Saudi. Semuanya diberikan begitu saja oleh Pemerintah Saudi.

Kembali ke kalkulasi beasiswa. Sejauh yang saya tahu pula, di Kampus Negeri seperti KAU, tidak ada biaya kuliah (tuition fee), kecuali untuk beberapa program khusus. Kalaupun ada biaya kuliah, saya tidak tahu berapa jumlahnya karena tidak ada info. Oleh karena itu, di kalkulasi yang saya bawakan di bawah tidak dijumpai komponen biaya kuliah ini. Beberapa komponen sifatnya hanya estimasi, karena nilainya yang memang sangat tergantung dengan waktu, contohnya uang tiket, atau karena saya memang tidak tahu jumlah persisnya tapi saya yakin komponen itu ada, contohnya subsidi makan. Kurs yang saya gunakan adalah kurs saat tulisan ini dibuat, yaitu 1 SAR = Rp 3700an, dibulatkan menjadi 3700.

Untuk mahasiswa PhD seperti saya, beasiswa KAU berdurasi 3 tahun dan dapat diperpanjang hingga 4 tahun apabila diperlukan.

Dengan skema durasi optimistik (3 tahun/36 bulan), perhitungannya adalah sebagai berikut.

Komponen Besaran Pengali Jumlah (SAR) Jumlah (IDR)
Monthly allowance 1890 36 68040 251748000
Settlement allowance 1800 1 1800 6660000
Biaya akomodasi 1000 6 6000 22200000
Book allowance 900 3 2700 9990000
Subsidi makan 300 36 10800 39960000
Tiket kedatangan awal 2500 1 2500 9250000
Tiket tahunan 3000 3 9000 33300000
Tiket kepulangan akhir 2500 1 2500 9250000
Biaya cetak thesis 4000 1 4000 14800000
Bantuan kirim buku 2700 1 2700 9990000
  JUMLAH   110040 407148000

Namun apabila kita menggunakan skema durasi pesimistik (4 tahun/48 bulan), perhitungannya akan menjadi sebagai berikut.

Komponen Besaran Pengali Jumlah (SAR) Jumlah (IDR)
Monthly allowance 1890 48 90720 335664000
Settlement allowance 1800 1 1800 6660000
Biaya akomodasi 1000 8 8000 29600000
Book allowance 900 4 3600 13320000
Subsidi makan 300 48 14400 53280000
Tiket kedatangan awal 2500 1 2500 9250000
Tiket tahunan 3000 4 12000 44400000
Tiket kepulangan akhir 2500 1 2500 9250000
Biaya cetak thesis 4000 1 4000 14800000
Bantuan kirim buku 2700 1 2700 9990000
  JUMLAH   142220 526214000

Jadi, Pemerintah Saudi mengeluarkan uang tidak kurang dari 400 juta untuk membiayai studi doktor 1 orang asing seperti saya. Hmm, jumlah yang tidak kecil.

Tidak bermaksud apa-apa dengan tulisan ini, hanya sebagai reminder saja bagi saya untuk selalu bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Pemerintah Saudi, walaupun Pemerintah Saudi tidak terlalu butuh ucapan terima kasih dari saya 😅.

Last but not the least, ingin sekali mengutip hadits ini:

لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ

Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani)